*Siapa Mafianya?
Kalian harus tahu, sudah berbulan2 ini sejak pandemi, harga minyak dunia turun drastis.
Maka, ketika harga minya dunia turun, seharusnya, harga minyak yang dijual ke masyarakat turun dong? Iya.
Malaysia misalnya. Per awal Maret 2020, harga minyak jenis RON95 di sana yang awalnya 2,08 ringgit, terus turun seminggu kemudian jadi 1,89 ringgit, terus turuuun hingga minggu ini tinggal 1,25 ringgit saja. Nyaris turun separuhnya. Dengan kurs ringgit hari ini, itu berarti tinggal 4.500 untuk minyak dengan kualitas RON 95.
Di Indonesia, berapa harga premium? 6.450, segitu2 saja, turun 100 rupiah saja. Pertamax? Pertalite? Masih 7.000, 9.000 lebih.
Crazy, bukan? Harga minyak dunia turun drastis, Pertamina masih menjual dengan harga yang nyaris tidak berubah.
Ini seriusan loh. Ada yang berisik sekali ngoceh soal mafia migas. Yang menyengsarakan rakyat kecil. Lah, jelas2 harga minyak dunia lagi turun, kenapa situ masih jual minyaknya mahal? Itu bukannya sama saja?
Ini sebenarnya siapa mafianya?
Pertamina itu untungnya puluhan trilyun. Petinggi2nya, Direksi, Komisaris, dapat gaji dan tantiem total semuanya bisa 660 milyar lebih setahun. Saat minyak dunia turun, saat negara2 tetangga sudah menurunkan harga minyak, kok bisa rakyat Indonesia masih membeli premium seharga 6,500? Omong kosong apa sih ini? Dan lucunya, malah buat program gojek dikasih diskon 50% hore buzzernya berseru senang. Aduh, seharusnya harga minyak kelas premium itu cukup 3.500-4.000 saja. Memang sudah nyaris 50% diskonnya, dan itu hak seluruh rakyat Indonesia. Bukan hak gojek, angkot dll.
Mereka takut sekali menurunkan harga minyak, khawatir nanti kalau dinaikkan susah. Lah, jika memang minyak dunia sudah turun, adalah hak rakyat dong dapat harga murah. Kita ini masih punya Pancasila nggak sih? Segera turunkan harga minyak.
*Tere Liye
**penulis novel “Negeri Para Bedebah”
**buat kalian yg suka sekali nuduh hoax, silahkan cari sendiri data2nya. sorry, soal gaji+tantiem bos2 pertamina, itu super valid, ada datanya di laporan keuangan dll. buat kalian yg tdk terima, harap bantah dengan data dan fakta. bukan cuma ngoceh. cerdas dikitlah jadi rakyat. mikir.